Mengapa Harus Menulis?




Menulis bukan kesibukan yang asing, sebab sejak dari umur awal telah di ajarkan untuk berlatih menulis angka serta abjad. Kesibukan menulis tentu berpasangan dengan kesibukan membaca sebab dengan membaca, kosakata makin banyak serta inspirasi pintar akan banyak muncul untuk dituliskan. Dengan menulis serta membaca jadikan kesibukan otak terus memikir. Jadi tidak bingung bila beberapa ulama waktu tabi'in, tabi'ut tabi'in belum pernah melalui harinya dengan membaca serta menulis.

Pandangan banyak orang sekarang ini jika kesibukan menulis itu susah sebab harus bahasanya indah, nyaman dibaca, serta sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Walau sebenarnya saat menulis cuplikan pendek di sosial media tiap hari dengan satu atau dua kalimat saja, telah memperlihatkan jika kita seringkali menulis.

Menulis jadi susah sebab kita memperbandingkan diri dengan penulis yang telah populer. Sedang figur penulis yang kita mengenal tentu benar-benar cakap dalam mengutarakan kata sampai membuat pembaca dapat senyum serta susah sendiri. Dapat mengeluarkan buku yang banyak, imajinasinya tinggi serta cuma konsentrasi menulis.

Kenalkah dengan tokoh Elly Risman, Irene Handono, serta Amien Rais?. Bu Elly Risman seorang psikolog menulis, bu Irene Handono seorang Kristolog teratur menulis, pak Amien Rais, seorang politik serta intelektual menulis.

Mereka tidak sama dengan posisi untuk penulis serta tidak mengakui dianya untuk penulis. Lalu mengapa mereka menulis? sebab menulis itu sampaikan inspirasi, ide, serta pengetahuan yang dimengerti. Menulis itu tuangkan pengetahuan melalui bahasa tulisan. Menulis bukan hanya waktu sekolah resmi tetapi menulis juga bisa berbentuk share pengalaman.

Bila kita dapat mendapatkan aktris papan atas, sama seperti dengan penulis serta pembaca. Ada penulis papan atas (tulisannya best seller, pengikutnya juta-an, kalimat di bukunya tetap terngiang-ngiang), penulis papan menengah (penulis yang tidak ngetop dengan cara nasional tpi ada-ada saja penggemarnya), serta penulis papan bawah (penulis pemula, baru awal serta harus diasah). Serta yakinlah tiap level penulis tentu tetap punyai jodoh pembaca seperti aktris tetap punyai fansnya tertentu.

Ada saatnya kita membaca tulisan yang benar-benar sentuh hati, membuat orang di inspirasi serta membuat orang greget dan gemes. Ada pula tulisan dengan jumlah halaman tebal serta panjang tetapi tidak ngefek apa-apa, cuma selingan, serta baca meme yang ngakak, habis itu telah mingkem lagi. Jadi di masa digital dimensi menulis itu luas sekali.

Pada media sosialpun, kita seringkali menemui tulisan yang unfaedah serta tiap peristiwa tentu dibikin lelucon untuk selingan sesaat tetapi tidak punya pengaruh. Lalu semacam apa menulis yang punya pengaruh? tulisan yang kuat pada inspirasi, ide serta idenya hingga pembaca tidak gampang melupakannya sebab ada makna, ide, pengetahuan serta pandangan yang diserap.

Nah bila menulis, terus untuk naik tingkat sebab menulis tingkat tinggi itu menulis dengan tulisan yang punya pengaruh hingga tinggalkan sisa buat sang pembacanya. Menulis termasuk juga amal yang akan di pertanggungjawabankan di akhirat nantinya. Jadi menulis jangan cuma selingan sekejap tetapi bisa sampaikan kebenaran yang memengaruhi seseorang.

Standard kebenarannya sesuai dengan ketentuan si pencipta Allah SWT. Menulis jangan tidak cocok bukti, data tidak benar, memiliki kandungan porno, berbuat tidak etis serta ajaran sesat. Sebab saat menulis sampaikan kebenaran akan berdimensi pahala serta jadi amal jariyah yang tidak terputus pahalanya selama hidup.

Menulis itu seni sampaikan kebenaran (Asri Supatmiati). Jadi apa saja tulisannya sejelek apa saja susunan bahasanya yang perlu konsentrasi kebenaran harus tersampaikan terlebih dulu. Buat penulis pemula, indahnya tulisan itu dipikir kelak saja, konsentrasi pada inspirasi atau ide. Tulisan harus bagus, tembus media, dapat mengeluarkan buku, itu kelak saja dipikir. Yang penting perlu loyalitas saat menulis hingga menulis jadi rutinitas.


 

Postingan populer dari blog ini

Such pressure and temperature conditions provided us with the proof for the meteorite impact origin of the glass.

have said about masks

Teenager musician chances to earn Pastime of Attracting a flourishing Profession