Tiga Trik Menulis ala Fotografer




Judul jenis apakah itu? Judul tulisanmu tuna gramatikal. Cacat leksikal. Yang menulis tentu penulis, bukan photografer. Yang dibuat photografer tentu photo, bukan tulisan. Judul tulisanmu benar-benar dibuat-buat. Seseorang gunakan angka, kamu gunakan kata. Penjudulan jenis apakah itu? Benar-benar begitu!

Lo, nantikan dahulu. Matahari belum pas di atas ubun-ubun kamu telah misuh-misuh. Saya tidak dibuat-buat. Saya tekankan, ya, penulis saat menulis dapat menyontek strategi yang dipakai photografer waktu memfoto. Saat membidik suatu hal, photografer punyai mata setajam elang serta perasaan sejitu singa. Penulis perlu itu.

Masalah pemakaian angka? Ya, ini style saya. Diamkan saja penulis lain menggunakan angka. Itu hak prerogatif mereka. Saya menggunakan kata agar renyah baca saja. Saya coba skema aliterasi atau 'pengulangan bunyi konsonan /t/ pada kata tiga serta trick'. Saya berupaya persisten tidak untuk memajang angka pada awal kalimat.Baik, saya coba pahami alasan dangkalmu. Saya ketahui, itu siasat kamu saja. Saat ini jawab. Kenapa penulis perlu menjiplak strategi photografer?

Dokumen Olah Pribadi Kawan, pena buat penulis seperti tustel buat photografer. Manfaatnya sama. Saling buat simpan gambar. Apa iya penulis simpan gambar? Mungkin kamu akan menyela saya dengan pertanyaan itu. Oke. Tiap yang kita catat sebetulnya ialah potret dari apakah yang kita melihat, dengar, serta pikir. Tidak lebihh, kurang.

Dengan begitu, menulis bermakna merekam suatu hal yang kita melihat, kita dengar, atau kita pikir. Suatu hal itu dapat kejadian, dapat situasi, juga bisa perasaan. Kejelian photografer dalam pilih pemikiran itu yang perlu kita colong.

Saat kejadian penusukan Syekh Ali Jaber berlangsung, wartawan telah tancap gas lebih dulu menyampaikan kabar peristiwa itu. Bila saya mengudar urutan serta situasi psikologis penusuk, saya tertinggal kereta. Oleh karenanya, saya perlu pinjam mata photografer untuk mendapatkan titik bahas yang lain.Alasanmu tokcer serta dapat saya ketahui. Namun, jangan berpuas diri. Jawab dahulu pertanyaan ini. Apa strategi original pertama dari seorang photografer yang wajar ditiru oleh penulis?

Dokumen Olah Pribadi Langsung, ya. Strategi pertama, lihat konsentrasi serta sinar. Itu tamsil saja, perlu kamu telan bulat-bulat. Tujuan saya ini, Kawan. Potret yang bagus didapatkan dari pemungutan bagian yang menarik dari satu objek. Tulisan pun demikian. Penulis perlu punyai mata ke-7 agar menerawang pemikiran yang sulit diteropong oleh penulis lain.

Disamping itu, penulis harus memerhatikan "sinar". Taksir dengan cermat darimanakah arah sinar, berapa kuat impak sinar pada objek, serta apa efek sinar itu pada penampilan objek. Demikianlah kurang lebih saya lihat photografer kerja. Ada roh jeli yang bermain di daerah itu.

Konsentrasi atas bagian ide yang akan kita babar adalah modal besar dalam menaja satu tulisan. Ingin fiksi ingin nonfiksi sama juga. Kuasa sinar, dalam tulisan bisa kita ucap analisa karena, bisa menajamkan tilikan kita atas satu kasus. Itu saja triknya supaya alasan yang kita tuang ke tulisan terlihat jernih.Faktamu moncer, Sahabat. Bolehlah saya buat jadi jimat ala Rudy Gunawan. Bagaimana dengan strategi ke-2?

Dokumen Olah Pribadi Strategi ke-2, tata atur data. Tiap juru potret tentu punyai rancang bangun objek yang akan dia jepret. Tidak asal main kutip. Harus pandai cari objek yang wah. Harus cerdas membaca keadaan supaya membuahkan photo yang istimewa. Harus cekatan pilih waktu yang pas untuk membuahkan bidikan yang eksklusif.

Proses sama pas juga diaplikasikan saat kita menulis. Mencari data yang pas supaya tulisan kita kaya serta mengayakan. Perhatikan bagian mana yang pantas kita uraikan agar tulisan kita fresh serta beri kesegaran. Riset semua peluang untuk membuahkan tulisan yang cerah serta membuat cerah. Tidak asal tindis papan tombol laptop.


 

Postingan populer dari blog ini

Such pressure and temperature conditions provided us with the proof for the meteorite impact origin of the glass.

have said about masks

Teenager musician chances to earn Pastime of Attracting a flourishing Profession